William Tanuwijaya ( CEO Tokopedia ), Melangkah Dari Nol Untuk Mencapai Kesuksesan

William Tanuwijaya ( CEO Tokopedia ), Melangkah Dari Nol Untuk Mencapai Kesuksesan


Berawal dari penjaga warnet.
William Tanuwijaya, pria asal Pematangsiantar Sumatera Utara, ternyata mengawali karirnya dari nol. Selama kuliah di Binus Nusantara Jakarta, William magang sebagai penjaga warnet. Motivasinya untuk menjadi penjaga warnet hanyalah untuk mendapatkan internet gratis. Sebagai penjaga warnet, ia bekerja dari pukul 21.00 hingga pukul 09.00.

Mulai bangkit untuk berbisnis saat berpengalaman di forum jual beli.
Berangkat dari pengalaman yang kelam, William sanggup bangkit. Awalnya ia bekerja di forum jual beli, tetapi banyak klien yang complain terhadap penipuan transaksi. Pada saat itu, William mulai melakukan riset terhadap penyalahgunaan internet sebagai tindakan kriminal. Sejak saat itu ia yakin bahwa internet merupakan sarana untuk mempermudah segalanya, termasuk jual beli.

Jalannya untuk sukses tidak mulus.
Ide William sangat disepelekan saat ia memulai karirnya untuk mendirikan mall online. Banyak pengusaha tidak mau menginvestasi atas idenya untuk membangun mal online yang dianggapnya akan menjual di Indonesia. Mereka beranggapan William tidak pantas bekerja seperti itu karena ia tidak memiliki latar belakang keluarga bisnis dan kuliahnya di bagian nusantara. Bahkan di saat dia sedang membangun bisnisnya ini, ayahnya divonis kanker dan William tidak bisa meninggalkan pekerjaannya karena dia satu-satunya pencari nafkah di keluarga.

Tekad adalah bekal untuk sukses.
Berbagai penolakan dari pengusaha-pengusaha yang ia jumpai tidak membuatnya menyerah. Dua tahun ia berusaha dan pada akhirnya atasan tempat kerjanya yang memberi modal sepuluh persen. William tetap berjerih payah untuk mendirikan usaha bisnisnya yang bernama Tokopedia, berdiri tahun 2009, bekerjasama dengan temannya bernama Leontinus Alpha Edison.

William sulit meyakinkan investor, tetapi ia terus berusaha.
Sejak awal berdiri tahun 2009, William mengaku sulit mendapatkan investor karena banyak yang takut Tokopedia akan kabur saat diberi suntikan dana. Tetapi ia tetap berusaha dan pantang menyerah. Pada akhirnya Tokopedia 90 persen dipegang oleh investor lokal.
william6_puas.jpgSumber Gambar: http://chip.co.id
Ia belum cukup puas dan melangkah lebih maju lagi.
William berusaha lebih gigih lagi agar Tokopedia berkembang maju dan dipegang investor asing. Dan kamu tahu apa yang menarik? Tokopedia berhasil dipegang investor asing sejak tahun 2010. Beberapa investor asing tersebut adalah East Ventures, CyberAgent Ventures dan Softbank. 
william7_kelebihan.jpgSumber Gambar: asia.nikkei.com
Kekurangan adalah tantangan untuk dijadikan kelebihan.
William yang berlatarbelakangkan dari keluarga biasa-biasa saja ternyata tidak mahir dalam berbahasa Inggris. Tetapi itulah tuntutan untuk berbisnis dengan orang asing. Ia pun mempelajari bahasa Inggris melalui percakapan yang awalnya sangat amburadul. Untungnya investor awal yang ia dapatkan adalah orang Jepang dan ia merasa berbicara bahasa Inggris dengan orang Jepang membuatnya tidak ketahuan kalau dia tidak begitu mahir bahasa Inggris.

Bisnisnya semakin membesar, William mendapatkan investasi hingga 1,2 triliun rupiah!
Sosok muda yang sangat menginspirasi, William belajar dari nol hingga mendapat investasi trilliun-an. Sequola Capital dan Softbank, dua besar investasi di dunia ini yang berhasil diraih oleh William. Pada akhirnya,Tokopedia sebagai bisnis William sukses mendapatkan investasi perusahaan internet terbesar di Asia.

Kesuksesan memiliki nilai tinggi saat berbagi dengan yang lain.
William tidak sekadar meraih kesuksesan untuk pribadinya. Ia juga berhasil memperkerjakan ribuan orang dalam hal kurir pengiriman paket bahkan pengembangan UKM yang dipromosi melalui situs tokopedia.
Meski sudah sukses, William Tanuwijaya tidak sombong. Dia mau tetap berbagi dang menginspirasi kaum muda, bahwa kesuksesan itu bisa datang jika kamu mau berusaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uang Vs Waktu

Kisah Sukses Chandra Putra Negara (Penulis Buku Badai Pasti Berlalu)